Friday, July 3, 2015

Memaksimalkan Peran Karyawan dengan Format Struktur Keahlian

Pada posting kali ini, akan dijelaskan secara umum mengenai peran penyeleksian dan pengembangan karyawan untuk menunjang organisasi (bisnis) terutama di bidang operasional, agar organisasi atau perusahaan dapat secara konsisten memberikan dan menghasilkan produk terbaiknya melalui karyawannya yang kompeten.

Ada ungkapan yang mengatakan bahwa :
"Menggaji karyawan yang professional membutuhkan biaya yang mahal. Namun kita akan menyadari lebih mahalnya biaya yang dikeluarkan jika mempekerjakan yang tidak memiliki keahlian."
Ungkapan ini sangatlah tepat. Suatu organisasi/perusahaan memerlukan orang yang tepat di posisi yang tepat agar bisa memberikan kontribusi terbaik. Bayangkan saja ketika ada orang yang menempati posisi yang bukan bidangnya, atau bahkan menempatkan yang tidak memiliki keahlian melakukan suatu pekerjaan, bisa jadi tambahan "failure cost" yang didapat. Namun demikian, mencari orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi yang tepat juga tidaklah mudah. Dibutuhkan suatu "jaring" yang dalam hal ini disebut struktur keahlian yang diperlukan agar kita bisa memilah dan memilih orang yang tepat untuk organisasi/perusahaan.
Lalu apakah itu struktur keahlian? Dalam suatu struktur keahlian, dibuat semacam daftar kemampuan yang harus dimiliki dan bisa dilakukan seseorang agar pekerjaannya pada posisi tersebut berjalan lancar. Misalnya, untuk menjadi seorang guru, seseorang harus memiliki pengetahuan dasar ilmu yang diajar, kemampuan berkomunikasi, kemampuan membuat laporan, dan kemampuan konseling. Dan misalkan guru yang dimaksud adalah guru fisika, maka ada keahlian tambahan yang lebih mendalam yang harus dimiliki, misalnya kemampuan perhitungan matematika, pengetahuan fisika, pengetahuan bahasa inggris dan seterusnya. Pembuatan struktur ini perlu dilakukan secara mendalam agar benar-benar bisa terbentuk suatu data yang valid dan bisa dipakai dengan optimal sesuai keperluannya. Artinya bisa jadi dalam hal ini diperlukan pihak ketiga yang mungkin bisa membantu memberikan arahan dalam pembuatannya.
Struktur yang telah dibuat ini tidak hanya bisa memiliki fungsi dalam hal seleksi (memilih dan memilah), namun juga bisa dipakai untuk mengembangkan karyawan agar bisa terus memaksimalkan potensinya dan memberi kontribusi terbaik untuk organisasi/perusahaan. Kita perlu tetap mengingat bahwa dalam suatu manajemen operasional terutama, peran karyawan sebagai penggerak inti bisnis (selain mesin) adalah krusial. Oleh karena itu, penting dalam suatu organisasi juga melakukan "maintain" terhadap karyawannya. Sesuai kata yang dipakai, bahwa "maintain" dalam hal ini adalah organisasi benar-benar secara rutin melihat kompetensi karyawannya, agar organisasi/perusahaan bisa memastikan karyawannya memiliki kompetensi yang sesuai dengan harapan organisasi/perusahaan.

Thursday, October 3, 2013

Pengemasan Yang Menguntungkan

Hari ini kita akan sedikit membahas mengenai salah satu dari pengolahan pascapanen yang dapat diterapkan. Saya bilang simpel karena bisa dilakukan secara sederhana hingga menggunakan teknologi tinggi. Pengolahan ini memiliki fungsi memberi perlidungan pada produk, menambah nilai ekonomi, menambah nilai estetika, bisa uga menjadi faktor penambah nilai simpan produk. Seperti yang kita pahami, bahwa hasil utama agribisnis peternakan sebagian besar memiliki nilai gizi yang tinggi sehinga rentan terhadap kerusakan (perishable). Jadi, apa kata kunci pengolahan ini? Pengemasan.

Sebelum menulis lebih jauh, saya akan mengajak pembaca untuk memperhatikan beberapa gambar berikut. Menurut Anda, produk yang mana yang lebih menarik Anda? Mana yang lebih bernilai ekonomis? Manakah yang lebih aman bagi produk? Mnakah yang lebih memudahkan pendistribusian? Manakah yang memudahkan dalam satuan hitungan?



  




Sebelum manusia mengenal pengemasan, alam sendiri telah memiliki banyak contoh yang bisa dipakai untuk menggambarkan pengemasan terhadap suatu barang. Sebut saja seludang (klobot) yang membungkus biji jagung dan tongkolnya, sekam yang membungkus serealia, kulit buah, kulit kelapa, dan kacang-kacangan.

Dalam catatan kehidupan manusia. Sejarah pengemasan tertua tercatat ribuan tahun yang lalu sebelum masehi. Pengemasan jaman dahulu hanya ditujukan untuk menangani masalah penanganan pangan karena manusia masih nomaden sehingga mempergunakan pelepah, daun, kulit pohon dan lainnya di sekitarnya sebagai pembungkus makanan.

Lalu apakah definisi kemasan? apa itu pengemasan? Kemasan adalah wadah atau tempat yang digunakan untuk menempatkan produk. Pengemasan adalah suatu usaha untuk memberikan kemasan pada suatu produk dengan tujuan untuk melindungi dari kerusakan fisik, melindungi dari bahaya fisik, kimia, biologi, menjaga mutu produk, menambah nilai ekonomis, memudahkan distribusi, untuk tujuan pengawetan dan sebagainya. Ternyata begitu banyak manfaat daripada pengemasan. Pengemasan yang baik juga menambahkan nama, komposisi, nilai gizi, tanggal kadaluarsa, cara penyimpanan, cara pemakaian, berat produk, dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi konsumen. Perlu dipahami bahwa, dalam pengemasan moderen, kemasan merupakan langkah komunikasi antara produsen dengan konsumen atau pelanggan, oleh karena itu semakin sesuai informasi yang dicantumkan dengan kebutuhan konsumen atau pelanggan, akan semakin memudahkan konsumen atau pelanggan untuk memakai produk tersebut sehingga akan mendongkrak penjualan.

Aplikasi pengemasan dalam pengolahan pascapanen juga harus didasari tujuan yang sama dengan tujuan di atas. Pada pengemasan telur ayam, kemasan kantong plastik saja tidak akan banyak memperbaiki nilai ekonomis, namun pertimbangkan jika kemasan yang dipakai adalah kemasan mika dengan bentuk yang menarik disertai label yang jelas. Tidak hanya menambah nilai ekonomis, ternyata juga memudahkan dalam penyusunan, pendistribusian, dan penyimpanannya. Beralih pada pengemasan susu. Tergantung sejauh apa kita mengharapkan susu itu dikemas. Pengemasan aseptis multilayer, kaleng, botol plastik, botol kaca, atau sekedar plastik HDPE yang mudah dicari di pasaran. Perlu diketahui, pengemasan pada susu dengan hanya memindahkan susu dari churner ke kemasan yang lebih kecil bisa dibilang membuang-buang biaya. Sebelum mengemas susu, sangat disarankan melakukan aktivitas pengolahan pada susu seperti pasteurisasi, Ultra pasteurisasi, proses UHT untuk menjaga kualitas susu tetap baik dan tidak rusak terlalu cepat (spoilt). Pengolahan lebih lanjut pada produk susu akan kita bicarakan kemudian. Bagaimana dengan daging? Kemasan styrofoam, atau wrap plastic atau aluminium foil tentunya jauh lebih baik daripada daun pohon jati yang dulu sangat sering digunakan untuk membungkus daging, atau daun pisang. Coba kita lihat contoh pengemasan daging berikut. Sama-sama dikemas, tapi apa yang bisa kita nilai?















Ternyata faktor estetika juga berperan dalam pengemasan. Pengemasan juga bisa menjadi suatu karya seni. Anyway, sebagai pengusaha, apapun itu, perlu kita coba apalagi bermanfaat dan memberi nilai tambah.

Jadi, kesimpulannya, jangan remehkan pengemasan. Hal sederhana yang memberi banyak manfaat pada hasil olahan ternak Anda. Mulailah dari sesuatu yang simpel, beri label, nama produk, kemas rapi, dan rasakan manfaatnya.

Thursday, September 26, 2013

Pengolahan Hasil Utama Peternakan (pendahuluan)

Salam,

Pada posting sebelumnya, mengenai Beternak (untuk) Menuju Hidup Mulia, kita secara ringan disuguhkan mengenai gambaran umum potensi usaha peternakan secara umum (agribisnis peternakan). Satu sektor peternakan ternyata ditopang oleh komponen yang masing-masing masih memiliki potensi bisnis yang sangat luas. Salah satu dari lima komponen tersebut akan kita kupas sedikit demi sedikit pada postingan berikut ini. Komponen yang akan kita kupas yaitu tentang downstream (area hilir/pasca panen).

Berbicara mengenai agribisnis peternakan hilir, kita akan banyak berbicara mengenai pengolahan hasil (utama, ikutan dan limbah) peternakan. Hasil utama agribisnis ternak lebih mudah dicontohkan dengan susu, telur, madu, daging dan bulu (kulit) yang dihasilkan oleh ternak, tentu saja saat membicarakan hasil utama ternak, dalam bisnis, kita tidak mengikutsertakan "hasil jasa" yang bisa dilakukan oleh ternak sebagai hasil utama (misalnya kemampuan membajak sawah atau mengangkut hasil bumi dan lain sebagainya). Bahkan dalam kitab suci juga telah disebutkan bahwa, Tuhan telah menundukkan hewan-hewan bagi manusia, untuk dapat digunakan sebagai tunggangan (kendaraan) dan sebagian lagi menjadi makanan bagi manusia. Bagaimana sebetulnya asal muasal (metode) beternak hewan? Metode beternak hewan (domestikasi hewan), menurut sejarah, mulai dilakukan manusia setelah manusia purba mulai hidup berdiam di suatu tempat (tidak lagi hidup berpindah). Sejak saat itu, hewan ternak dipelihara untuk dapat diambil hasil utamanya. 

Selain hasil utama, hewan ternak juga dapat memberikan hasil ikutan, yang juga masih bisa memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Hasil ikutan (by products) dibagi menjadi hasil ikutan yang bisa dimakan (edible) dan tidak bisa dimakan (inedible). Sebagian besar hasil ikutan ternak salah satunya adalah jerohan (offal). Hasil ikutan lainnya adalah kulit, tulang, darah, dan lemak. Beberapa hasil ikutan ternak juga bisa memberikan nilai ekonomis yang sangat tinggi misalnya rennet yang dipakai dalam industri pembuatan keju.

Hasil hewan ternak yang terakhir adalah hasil limbah. Hasil limbah ternak adalah kotoran ternak (faeces) dan juga air hasil pencucian peralatan peternakan, kandang, maupun air cucian proses pengolahan hasil utama/ikutan ternak. Saat ini, bahkan hasil limbah ternak pun masih bisa memberikan manfaat yang luas bagi manusia. Salah satu yang telah dikembangkan adalah pengolahan biogas asal kotoran ternak. Lainnya adalah pengolahan menjadi pupuk kandang atau kompos, yang diolah bersama dengan limbah organik lainnya.

Pengolahan pasca panen hasil peternakan dalam sejarah manusia ternyata lahir dari sebuah hal kebetulan. Alih-alih ingin menghangatkan diri dengan api unggun yang manusia buat, ternyata daging hasil ternak yang diletakkan tidak jauh dari bara api mengeluarkan aroma yang sedap. Inilah kali pertama diduga manusia kemudian melakukan rekayasa pengolahan hasil ternak dalam hal pangan. Pengolahan hasil peternakan yang berupa kulit/bulu ternak, sejak zaman manusia purba pun juga telah dilakukan. Bulu ternak/hewan dipakai oleh manusia zaman dulu sebagai pakaian untuk menghangatkan badan. Saat  ini pengolahan pasca panen hasil peternakan (baik utama, ikutan, maupun limbah) sudah sangat jauh berkembang dan lebih rumit. Namun, sebetulnya secara umum pengolahan hasil peternakan terutama ditujukan untuk hal-hal sebagai berikut, yaitu menambah nilai ekonomis, menambah manfaat, mengawetkan, memberi nilai estetis, menambah citarasa, dan lainnya.

Pada posting berikutnya akan kita ulas lebih detil tentang pengolahan hasil peternakan dalam rangka memberi nilai lebih kepada agribisnis hilir peternakan. Semoga bermanfaat.

Monday, September 9, 2013

Beternak Menuju Hidup Mulia

     Bisnis peternakan atau yang dikenal sebagai  Agribisnis Peternakan telah lama dikenal dan dikelola oleh manusia. Bahkan dapat dikatakan sebagai olah budi manusia (budaya) awal. Beberapa kisah nabi dan sahabat nabi menyatakan bahwa pekerjaan mereka adalah beternak. Bahkan tidak sedikit nama surat dalam kitab suci adalah nama hewan ternak, termasuk kisah tentang ternak tersebut.
     Tidak dapat dipungkiri bahwa peternakan menjadi bagian penting dari kehidupan manusia, tidak hanya sebagai bahan pangan, tapi juga sandang. Peternakan secara pokok berbeda dengan pertanian, perkebunan, atau perikanan sehingga memerlukan penanganan dan perhatian tersendiri. Peternakan merupakan bentuk lanjutan (advanced) dari pertanian. Peternakan melibatkan dan menggerakkan aspek ekonomi yang lebih besar daripada agribisnis lainnya.
      Dalam agribisnis, sektor peternakan ditopang oleh 5 komponen agribisnis, yaitu up stream (hulu), on farm (budidaya), down stream (hilir), supporting (bisnis pendukung), dan sarana produksi. Pada up stream (hulu) berkaitan dengan bisnis bibit ternak dan pakan. On farm (budidaya) berkaitan dengan bisnis pembesaran atau produksi ternak. Down stream (hilir) berhubungan dengan bisnis pengolahan hasil ternak termasuk limbah. Supporting (penunjang) berkaitan dengan lembaga keuangan, transport, konsultansi, dan pengemasan. Sedangkan sarana produksi berhubungan dengan industri penyediaan alat dan mesin produksi untuk peternakan. Dapat dibayangkan, betapa besar dan berdayabangunnya peternakan.  Akan banyak sumber daya yang dapat didayagunakan dengan mengerakkan dan memajukan peternakan.
    Sehingga, dari hal-hal tersebut tidak berlebihan bila kita jadikan peternakan sebagai jalan menuju kemuliaan kita sebagai manusia, mengapa demikian :
1. Peternakan dicontohkan oleh para nabi dan sahabat
2. Peternakan merupakan olah pikiran manusia yang  merupakan bentuk ilmu yang 
    bermanfaat
3. Peternakan menggerakkan sumber daya ekonomi
4. Peternakan menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan
5. Peternakan menghidupkan sektor bisnis lainnya
Mulai saat ini mari cintai peternakan. Dan berusaha terlibat di dalamnya agar hidup kita mulia... Amin.


Sunday, July 21, 2013

Mukadimah

Assalamu 'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Salam untuk para peternak.

Alhamdulillah, setelah berhasil merilis Facebook Fanpage Agritama Solusindo, saat ini blog AGRITAMA Solusindo juga resmi kami rilis untuk dapat memberikan informasi yang lebih tentang kami, aktivitas kami dan tentang subsektor peternakan yang kami harap dapat bermanfaat untuk Anda.

blog AGRITAMA Solusindo merupakan salah satu dari beberapa wadah komunikasi yang  kami buat untuk dapat membangun komunikasi dengan tiap pemangku kepentingan (stake holders) peternakan di Indonesia. Melalui blog ini kami memiliki harapan untuk bisa lebih jauh berperan dalam memajukan agribisnis peternakan Indonesia sesuai dengan visi dan misi yang kami susun dan usung.
AGRITAMA Solusindo memiliki visi untuk menjadi lembaga konsultasi agribisinis peternakan yang independen, berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu berperan dalam mewujudkan agribisnis peternakan yang maju, mandiri, seimbang dan bermanfaat.
Dan misi yang kami bawa antara lain sebagai agen transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam industri peternakan, mewujudkan pemberdayaan dan penguatan agribisnis peternakan rakyat, dan membantu perkembangan perusahaan agribisnis peternakan.

Akhir kata. semoga setiap update dan posting yang dipublikasikan dalam blog ini dapat memberi manfaat bagi kemajuan agribisnis peternakan Anda. Seperi halnya tiap umpan balik yang Anda berikan juga akan kami tampung demi kemajuan bersama.


-Doddy C. Anggoro S.Pt.-